Sejarah Singkat Lampu Flash Kamera Pada Eranya

0 Comments

Gimana suatu gambar terbuat?

www.cosmonet.orgSejarah Singkat Lampu Flash Kamera Pada Eranya. Gimana suatu gambar terbuat? Lewat cahaya. Sesungguhnya, tiap pandangan dari fotografi tergantung pada sinar. Sinar merupakan apa yang terjebak oleh film, sinar membalikkan barang yang berlainan alhasil membuat mereka nampak serta menghasilkan warna. Nah, apa yang terjalin, apabila tidak terdapat sinar ataupun cuma terdapat sinar sedikit saja?

Pada postingan ini kita hendak mempelajari tiap pandangan kemajuan pencerahan ciptaan yang diawali dengan materi kimia dini, serbuk flash, serta berpindah ke lampu flash (blitz) serta lampu flash elektronik.

Asal usul Dini Pencahayaan Buatan

Pada hari- hari dini fotografi, salah satunya pangkal cahya merupakan mentari. Jadi mayoritas fotografi tergantung pada hari- hari yang jauh serta cuaca yang bagus. Nyata kalau sinar ciptaan hendak amat dibutuhkan: tidak tergantung pada cahaya mentari lagi, lukisan dapat didapat kala sinar natural tidak lumayan jelas ataupun pada hari berawan dikala kegiatan di sanggar tidak bisa jadi dicoba.

Baca Juga: Klarifikasi Tentang Kamera Lensa Canon Foto

Sinar fotografi ciptaan awal kali diawali pada tahun 1983, kala L. Ibbetson memakai sinar oksi- hidrogen( diketahui pula selaku limelight( pusat atensi), ditemui oleh Goldsworthy Gurney) kala mengambil gambar barang miktoskopik. Limelight dibuat dengan memanggang suatu bola kalsium karbonan dalam bercahaya api zat asam sampai jadi pijar.

Walaupun dipakai dengan cara besar dekat tahun 1939- 1840, hasil pemakaian materi kimia itu kira- kira kurang baik: wajah putih pucat serta lukisan jelas benderang, suatu dampak yang terwujud sebab ketidaksempurnaan pangkal sinar serta pembedaan pantulan bermacam bagian yang berlainan dari panorama alam( disebabkan perbandingan jarak serta materi).

Usaha memakai limelight serta materi kimia yang lain buat pencerahan dari lukisan dikira selaku kekalahan, sebab tidak banyak dengan warna biru, yang diperlukan pada dikala itu, serta pula sebab keseriusan yang kecil dari zat kimia itu.

Mungkin lain wajib dieksplorasi. Selaku ilustrasi, Nadar– seseorang juru foto serta wartawan, mengambil gambar comberan di Paris, memakai lampu yang dioperasikan dengan baterai. Setelah itu lampu busur dipublikasikan buat menolong juru foto, tetapi terkini pada tahun 1877 sanggar awal yang memakai lampu listrik dibukan.

Dibantu oleh generator berplatform gas, sanggar yang didirakan oleg Van der Weyde di Regent Street, mempunyai sinar yang lumayan buat membolehkan eksposur 2 hingga 3 detik.

Flash Powder

Walaupun lumayan setahap lebih maju dalam pengembangan pencerahan ciptaan, materi kimia dini tidak membagikan hasil gambar yang melegakan. Memproduksi flash yang lebih

pendek serta bisa diprediksi jadi tujuannya. Terdapat satu pemecahan ialah magnesium.

Pada tahun 1862 Edward Sonstadt mengawali penelitian buat menyiapkan metal dengan cara menguntungkan serta pada tahun 1864 kawat magnesium kesimpulannya dijual.

Kawatnya amat mahal, tetapi sehabis unjuk rasa yang amat berhasil dibualan Februari ditahun yang serupa, di mana suatu gambar dibuat di ruangan hitam cuma dalam durasi 50 detik, sinar yang amat aktin teruji sempurna buat fotografi serta perihal ini jadi amat populer

Teknologi kawat ini tidak sangat kompleks. Magnesium terbakar selaku kawat ataupun pita yang dipelintir jadi lentera ataupun lampu jam dengan reflektor. Terdapat bermacam konsep lampu, tiap- tiap buat pemakaian yang berlainan. Walaupun ada bermacam metode buat memakai magnesium, tidak terdapat versi sempurna buat tata cara ini.

Pembakaran kerapkali tidak berakhir serta tidak bisa diprediksi. Eksposur amat bermacam- macam serta hawa senantiasa sarat dengan asap abu- abu serta kabur, membuat tata cara ini tidak cocok buat pemakaian sanggar.

Apalagi, metode ini mempunyai ancaman yang nyata, serta pula menciptakan banyak asap, bau, serta abuk abu putih yang berguguran.

Tetapi begitu, lampu magnesium mulai terkenal mulai tahun 1870- an serta 1880- an walaupun mahal serta beresiko. Berupaya buat menanggulangi ketidakpastian metode magnesium yang terkenal, Charles Piazzi Smyth, yang bereksperimen di limas di Giza, Mesir, pada tahun 1865, sudah berupaya menghidupkan magnesium yang dicampur serbuk amunisi. Lukisan yang diperoleh lumayan kurang baik tetapi prinsip pencampuran antara magnesium serta materi kimia banyak zat asam yang menciptakan pembakaran mulai dibesarkan.

Pada tahun 1887, Adolf Miethe serta Johannes Gaedicke mengombinasikan serbuk lembut magnesium dengan potasium klorat buat menciptakan Blitzlicht. Ini merupakan serbuk flash yang awal kali dipakai dengan cara besar. Blitzlicht berikan para juru foto keahlian buat menciptakan gambar praktis di malam hari dengan kecepan rana yang amat besar. Perihal ini menimbulkan kegemparan di bumi fotografi.

Selaku materi peledak, kecelakan sebab serbuk flash tidak terelakkan. Penggilingan bagian itu lumayan beresiko, serta beberapa juru foto tewas kala mempersiapkan serbuk filash serta mengaturnya.

Pada dini era ke- 20, resep serbuk flash disempurnakan serta diperbaiki supaya cara lebih simpel serta nyaman. Flash terbebut cuma berjalan sepanjang 10 ms saja, jadi subyek

tidak butuh menutup mata mereka dikala terhampar sinar potret.

Sedang terdapat banyak kekurangan tata cara ini, ilustrasinya, asap yang tercipta memunculkan permasalahan, membuat perkerjaan sanggar lumayan susah, jadi temuan lain telah ditunggu.

Lampu Flash

Dalam penelitiannya di fotografi dasar air pada tahun 1890- an, Louis Boutan seseorang pakar ilmu hewan Prancis serta perintis fotografri kalau laut memakai lampu magnesium yang tidak efisien. Magnesium serbuk, disegel dalam toples kaca yang tertempel pada keselarasan betimbang timah buat memasuk zat asam sepanjang pembakaran, dihidupkan dengan memakai lampu alkohol.

Paul Vierkotter memakai prinsip yang serupa pada tahun 1925, kala beliau menghidupkan magnesium dengan cara elektronik dalam bola kaca. Pada tahun 1929, Vacublitz, suatu bola lampu cepat awal yang dibuat dari alumunium foil yang disegel dalam zat asam, dibuat di Jerman oleh Hauser Company dengan memakai hak pater Johannes B. Ostermeier.

Perihal ini segara diiringi oleh Sashilite dari Industri General Electric di Amerika Sindikat.

Bola lampu kita merupakan bola bermuatan zat asam di mana alumunium foil terbakar, dengan pengapian yang dicoba dengan baterai. Sinar bohlam, walaupun kokoh, cahay itu halus serta menabur, oleh sebab itu tidak beresiko apabila terserang mata dibanding serbuk flash.

Memakai lampu cepat menciptakan suara ataupun asap dikala muatannya dlepas. Ini berikan peluang buat menggunakan

flash di tempat dimana serbuk flash dipertanyakan ataupun beresiko. Gambar awal yang menggunakan

bohlam flash“ Sashalite” diterbitkan oleh‘ Morning Post’.

Potret- potret itu berawal dari ruang mesin serta bagian kapal selam yang lain. Ini tidak cuma menarik selaku subyek yang tidak lazim, tetapi pula membuktikan standar teknis yang besar. Tidak hingga tahun 1927, lampu cepat simpel ini mulai dijual.

Bohlam flash merupakan tahap perkembangan besar. Walaupun enteng tetapi gampang dihidupkan dengan cara listrik serta amat kokoh, oleh sebab itu Bohlam flash ini aman dipakai. Pandangan berarti yang lain dari metode ini merupakan benda ini nyaman, dibanding dengan serbuk flash yang tadinya banyak dipakai.

Sebab mutu yang besar dari temuan ini, pasar kamera dengan cara besar lekas dilengkapi dengan flashgun( penembak flash)

ataupun tersinkronisasi buat menghidupkan bola lampu dikala rana dibuka. Ini merupakan lonjak teknologi yang besar serta amat maju dalam fotografi, alhasil pada tahun 1950an bola lampu flash nyaris mengambil alih serbuk flash di pasaran.

Terdapat pula sebagian tipe bohlam flash yang dijual ke pelanggan dari seluruh golongan, juru foto professional sampai pemula. Tujuan kuncinya merupakan menggunakan lampu flash supaya lebih jelas untuk pendatang baru ataupun konsumen pemula.

Selaku ilustrasi, Flashcube, bola lampu terkenal yang diprodyksi oleh Kodak ialah fitur yang mempunyai 4 lampu terpasang jadi satu, alhasil lebih gampang buat mengutip sebagian lukisan dalam durasi yang pendek.

Penyerentakan Flash

Fotografi flash pada awal mulanya tidak disinkronkan. Susah memikirkan flash yang tidak disinkronisasi hari ini, tetapi metode kerjanya merupakan seorang wajib menaruh kamera di atas tripod, membuka rana, menghidupkan flash, serta menutup rana lagi– metode ini diketahui selaku lampu flash terbuka. Durasi eksposur wajib diatur dengan cara buku petunjuk, serta prosesnya amat membebani dibandingkan kamera saat ini.

Baca Juga: 19 Foto Jurnalistik Tahun 1878-1964 yang Sangat Populer dan Merubah dunia

Terbebas dari seluruh permasalahan itu, metode flash terbuka yang memakai serbuk flash lumayan kerap digunkan dengan cara besar hingga tahun 1950- an. Tetapi, dengan kesuksesan serta keringanan lampu flash yang dipakai, serbuk flash lama- lama jadi asal usul. Dengan kesuksesan penjualan dari flash, dari angka ilham buat mengambil gambar bila saja, malam ataupun siang, pada akhir tahun 1930an produsen mulai mencampurkan penyerentakan flash ke kamera mereka.

Sebagian kamera awal yang dibuat massal dengan sarana ini merupakan Kine Exakta, Flash Falcon Press, Agfa Shur- Flash, serta kamera box Kodak Six- 20 Flash Brownie yang diluncurkan pada tahun 1939 serta 1940. Sehabis Perang Bumi II, kamera dengan flash tersinkronisasi rana ialah perihal yang lazim.

Kamera yang didesain buat dipakai dengan bohlam flash umumnya mempunyai bentuk penyerentakan yang berlainan supaya dapat dipakai dengan bermacam tipe bohlam. Tergantung pada keinginan, kontak flash dipicu cocok dikala saat sebelum rana dibuka.

Flash elektronik

Tabung flash elektronik dipublikasikan oleh Harold Eugene Edgerton pada tahun 1931; beliau membuat sebagian gambar ikonik, semacam salah satu gambar timah panas yang mendobrak suatu apel. Industri fotografi besar Kodak awal mulanya sungkan menyambut ilham itu. Lampu cepat elektronik, kerap diucap” strobo” di AS sehabis pemakaian metode stroboskopi oleh Edgerton, mulai dipakai pada akhir 1950- an, walaupun bola lampu senantiasa berkuasa dalam fotografi pemula sampai medio 1970- an. Bagian dini mahal, serta kerapkali besar serta berat; bagian energi terpisah dari flash head serta diberi energi oleh baterai timbal- asam yang besardibawa dengan ikatan pundak. Menjelang akhir 1960- an flashgun elektronik dengan dimensi yang mendekati dengan bulb gun konvensional mulai ada; biayanya, walaupun turun, sedang besar. Sistem lampu cepat elektronik kesimpulannya mengambil alih senjata lampu sebab harga turun.

Bagian flash elektronik ideal mempunyai sirkuit elektronik buat memuat kapasitor kapasitansi besar sampai sebagian dupa volt. Kala lampu cepat dipicu oleh kontak penyerentakan lampu cepat rana, kapasitor dilepaskan dengan kilat lewat botol lampu cepat permanen, menciptakan lampu cepat langsung yang berjalan umumnya 1 atau 1000 detik, lebih pendek dari kecekatan rana yang dipakai, dengan kecerahan penuh saat sebelum rana diawali buat menutup, membolehkan penyerentakan yang gampang dari kecerahan flash penuh dengan bukaan rana maksimal. Penyerentakan bermasalah dengan bohlam, yang bila dihidupkan berbarengan dengan pembedahan rana tidak hendak menggapai kecerahan penuh saat sebelum rana ditutup.

Bagian lampu cepat elektronik tunggal kerap kali dipasang pada dudukan perlengkapan kamera ataupun braket; banyak kamera ekonomis mempunyai bagian lampu cepat elektronik bawaan. Buat pencerahan yang lebih mutahir serta jarak yang lebih jauh, sebagian bagian lampu cepat tersinkronisasi pada posisi berlainan bisa dipakai.

Ring flash yang cocok dengan lensa kamera bisa dipakai buat fotografi besar leluasa bayang- bayang. Terdapat sebagian lensa dengan built- in ring- flash.

Di sanggar fotografi, sistem lampu cepat sanggar yang lebih kokoh serta fleksibel dipakai. Mereka umumnya bermuatan lampu pemodelan, bola lampu pijar yang dekat dengan botol flash; Pencerahan sinar pemodelan yang berkepanjangan membolehkan juru foto memvisualkan dampak lampu cepat. Sesuatu sistem bisa terdiri dari sebagian flash yang disinkronkan buat pencerahan multi- sumber.

Daya fitur flash kerap ditunjukkan dalam wujud no bimbingan yang didesain buat mempermudah pengaturan eksposur. Tenaga yang dilepaskan oleh bagian flash sanggar yang lebih besar, semacam monolight, ditunjukkan dalam watt- detik.

Canon serta Nikon melabeli bagian flash elektronik mereka Speedlite serta Speedlight tiap- tiap, serta sebutan ini kerap dipakai selaku sebutan biasa buat perlengkapan flash elektronik.

Flash kecekatan tinggi

Suatu antara hawa Flash merupakan fitur tekanan besar yang dibuang kilasan sinar dengan lama yang amat pendek, kerap jauh kurang dari satu mikrodetik. Ini umumnya dipakai oleh para akademikus ataupun insinyur buat mengecek subjek ataupun respon yang beranjak amat kilat, populer sebab menciptakan lukisan timah panas yang mencabik bola lampu serta gelembung( amati Harold Eugene Edgerton). Ilustrasi cara buat membuat flash berkecepatan besar merupakan tata cara kawat meledak.

Multi- flash

Kamera yang mempraktikkan sebagian flash bisa dipakai buat menciptakan pinggir daya ataupun membuat lukisan berlagak. Kamera sejenis itu sudah dibesarkan oleh para periset di Mitsubishi Electric Research Laboratories( MERL). Kejapan beruntun dari metode lampu cepat yang ditempatkan dengan cara penting menciptakan bayang- bayang di sejauh daya panorama alam. Data ini bisa dimanipulasi buat memencet ataupun tingkatkan perinci ataupun membekuk fitur geometris yang kompleks dari suatu panorama alam( apalagi yang tersembunyi dari mata), buat menghasilkan wujud lukisan non- fotorealistik. Lukisan semacam itu bisa bermanfaat dalam pembayangan teknis ataupun kedokteran.

Keseriusan lampu kilat

Tidak semacam bola lampu cepat, keseriusan lampu cepat elektronik bisa dicocokkan pada sebagian bagian. Buat melaksanakan ini, bagian lampu cepat yang lebih kecil umumnya memvariasikan durasi pembebasan kapasitor, sebaliknya bagian yang lebih besar( misalnya, energi yang lebih besar, sanggar) umumnya memvariasikan bagasi kapasitor. Temperatur warna bisa berganti selaku dampak dari alterasi bagasi kapasitor, alhasil dibutuhkan emendasi warna. Sebab perkembangan dalam teknologi semikonduktor, sebagian bagian sanggar saat ini bisa mengendalikan keseriusan dengan memvariasikan durasi pembebasan serta dengan begitu membagikan temperatur warna yang tidak berubah- ubah.

Keseriusan lampu cepat umumnya diukur dalam stop ataupun bagian( 1, 1 atau 2, 1 atau 4, 1 atau 8 dan lain- lain.). Sebagian monolight menunjukkan” EV Number”, alhasil juru foto bisa mengenali perbandingan kecerahan antara bagian flash yang berlainan dengan tingkatan watt- detik yang berlainan. EV10. 0 didefinisikan selaku 6400 watt- detik, serta EV9. 0 merupakan satu stop lebih kecil, ialah 3200 watt- detik.

Lama flash

Lama flash umumnya dipaparkan dengan 2 nilai yang diklaim dalam sepersekian detik:

  • t. 1 merupakan lamanya durasi keseriusan sinar di atas 0, 1( 10%) dari keseriusan puncak
  • t. 5 merupakan lamanya durasi keseriusan sinar di atas 0, 5( 50%) dari keseriusan puncak

Misalnya, satu insiden flash bisa jadi mempunyai angka t. 5 1 atau 1200 serta t. 1 1 atau 450. Nilai- nilai ini memastikan keahlian lampu cepat buat” membekukan” poin beranjak dalam aplikasi semacam fotografi berolahraga.

Dalam permasalahan di mana keseriusan dikontrol oleh durasi pembebasan kapasitor, t. 5 serta t. 1 menyusut dengan keseriusan menyusut. Kebalikannya, dalam permasalahan di mana keseriusan dikendalikan oleh bagasi kapasitor, t. 5 serta t. 1 bertambah dengan keseriusan yang menyusut sebab non- linearitas kurva pembebasan kapasitor.

Exit mobile version